Rabu, 05 Agustus 2020

BUNG KARNO MASA MUDA

1 komentar:

  1. Sewaktu Soekarno (Bung Karno) masih kecil dan hidup di zaman penjajahan Belanda, penderitaan dan kesusahan hidup merupakan hal yang biasa.

    Apalagi ayah Bung Karno hanya seorang guru bergaji pas-pasan dan rumah yang ditempatinya pun hanya mengontrak. Jadi hanya untuk sekadar makan nasi pun susah.

    Tapi warga sekitar tempat keluarga Bung Karno yang saat itu tinggal di Mojokerto suka membantu sehingga untuk makan nasi sekali sehari masih bisa.

    Misalnya saja keluarga Bung Karno sering mengalami kekurangan beras sehingga untuk mendapatkan sekedar sekaleng beras saja sering harus bergantung kepada kebaikan tetangga yang kerap memberinya.

    Bung Karno yang semula bernama Kusno bahkan sering mengalami sakit-sakitan sehingga untuk menghindari seringnya sakit itu, nama Kusno pun diganti dengan nama Soekarno.

    Dengan kondisi kehidupan orangtuanya yang masih serba pas-pasan , kakek dan nenek Bung Karno dari pihak bapaknya tidak mau tinggal diam dan meminta Bung Karno untuk tinggal bersamanya untuk sementara waktu.

    Sebagai kakek nenek yang memiliki usaha kecil di bidang batik di daerah Tulungagung , kalau hanya memberi makan kepada Bung Karno saja, sang kakek dan nenek jelas tidak mengalami kesulitan.

    Bung Karno pun untuk sementara waktu tinggal bersama kakeknya di daerah Tulungagung yang letaknya tidak jauh dari Mojokerto.

    Di usia 17 tahun Bung karno menemukan bakatnya dalam hal berpidato. Kemampuan Bung Karno dalam berpidato bahkan bisa membius ratusan ribu orang untuk mendengarkannya dan menggiring Bung Karno makin jauh memasuki dunia politik.

    harga buku ini hanya 250 ribu

    tertarik??

    Hubungin: 089-999-26-779

    ditunggu teleponnya, minimal sms deh

    siap kirim ke luar kota

    BalasHapus