Mata Najwa adalah salah satu program unggulan pada salah satu acara TV Nasional dan juga merupakan talkshow politik paling favorit di Indonesia. Tayangan yang dipandu oleh Najwa Shihab ini, memang sukses memikat hati banyak kalangan, hal inilah yang membuat Fenty Effendy ingin membuat sebuah buku yang khusus memuat setiap momen yang ada pada talkshow dan diberi judul Mata Najwa Mantra Layar Kaca. Penulis buku ini juga apik dalam merekam dan menyuguhkan momen-momen penting dalam perjalanan Mata Najwa, baik yang telah menjadi konsumsi publik, maupun peristiwa-peristiwa yang selama ini menjadi kisah-kisah yang hanya melegenda di kalangan banyak orang.
Pada awal kelahiran Mata Najwa, tim memang berpijak dari keinginan menghadirkan talkshow, yang isinya tidak boleh bersifat permukaan saja. Sebaliknya mengedepankan kedalaman dan kuat sebagai narasi. Dalam buku Mata Najwa Mantra Layar Kaca mengkonstruksi kembali interaksi antara Najwa dan para tamunya. Penulis memilih episode-episode yang memiliki narasi kuat dan menangkap berbagai dialog secara cermat sebagai sebuah diskursus kebangsaan, atau yang jenaka namun bermakna.
Bagian-bagian dialog dalam Mata Najwa yang kembali diangkat dalam buku ini menjadikan Mata Najwa Mantra Layar Kaca seperti rangkuman dokumentasi peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Tanah Air dengan sudut rasa yang berbeda. Data, pengakuan, emosi yang tergali dari narasumber, dan kepiawaian Najwa menyelisik, berkelindan apik sebagai catatan-catatan sejarah, buku kisah inspiratif, di satu sisi - atau mungkin - buku komunikasi seri seni wawancara, di sisi lain.
Halaman demi halaman buku ini membawa pembaca untuk memahami bagaimana Mata Najwa menggerakan logika untuk berstrategi menyingkap data dan rasa dari narasumbernya agar tujuan akhirnya dalam satu episode tercapai. Ini menarik. Sebab cara dan gaya bertanya Najwa Shihab bagi sebagian orang diangggap terlalu "menghakimi" atau "menelanjangi" narasumber. Cerita-cerita di balik produksi Mata Najwa juga kerap diselipkan di sana-sini oleh Fenty. Selain membuat buku ini menjadi lebih hidup, berbagai kisah di balik layar ini cukup membantu pembaca, terutama mahasiswa dan peminat dunia broadcasting bisa 'ikut mengalami' seluk beluk proses produksi sebuah program talkshow politik yang berpengaruh di Tanah Air.
Mata Najwa adalah salah satu program unggulan pada salah satu acara TV Nasional dan juga merupakan talkshow politik paling favorit di Indonesia. Tayangan yang dipandu oleh Najwa Shihab ini, memang sukses memikat hati banyak kalangan, hal inilah yang membuat Fenty Effendy ingin membuat sebuah buku yang khusus memuat setiap momen yang ada pada talkshow dan diberi judul Mata Najwa Mantra Layar Kaca. Penulis buku ini juga apik dalam merekam dan menyuguhkan momen-momen penting dalam perjalanan Mata Najwa, baik yang telah menjadi konsumsi publik, maupun peristiwa-peristiwa yang selama ini menjadi kisah-kisah yang hanya melegenda di kalangan banyak orang.
BalasHapusPada awal kelahiran Mata Najwa, tim memang berpijak dari keinginan menghadirkan talkshow, yang isinya tidak boleh bersifat permukaan saja. Sebaliknya mengedepankan kedalaman dan kuat sebagai narasi. Dalam buku Mata Najwa Mantra Layar Kaca mengkonstruksi kembali interaksi antara Najwa dan para tamunya. Penulis memilih episode-episode yang memiliki narasi kuat dan menangkap berbagai dialog secara cermat sebagai sebuah diskursus kebangsaan, atau yang jenaka namun bermakna.
Bagian-bagian dialog dalam Mata Najwa yang kembali diangkat dalam buku ini menjadikan Mata Najwa Mantra Layar Kaca seperti rangkuman dokumentasi peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Tanah Air dengan sudut rasa yang berbeda. Data, pengakuan, emosi yang tergali dari narasumber, dan kepiawaian Najwa menyelisik, berkelindan apik sebagai catatan-catatan sejarah, buku kisah inspiratif, di satu sisi - atau mungkin - buku komunikasi seri seni wawancara, di sisi lain.
Halaman demi halaman buku ini membawa pembaca untuk memahami bagaimana Mata Najwa menggerakan logika untuk berstrategi menyingkap data dan rasa dari narasumbernya agar tujuan akhirnya dalam satu episode tercapai. Ini menarik. Sebab cara dan gaya bertanya Najwa Shihab bagi sebagian orang diangggap terlalu "menghakimi" atau "menelanjangi" narasumber. Cerita-cerita di balik produksi Mata Najwa juga kerap diselipkan di sana-sini oleh Fenty. Selain membuat buku ini menjadi lebih hidup, berbagai kisah di balik layar ini cukup membantu pembaca, terutama mahasiswa dan peminat dunia broadcasting bisa 'ikut mengalami' seluk beluk proses produksi sebuah program talkshow politik yang berpengaruh di Tanah Air.
Harga kedua buku ini hanya 150 ribu
Tertarik???
Hubungin: 089-999-26-779
siap kirim ke luar kota