Ketika menyebut judul di atas, perhatian kita sudah pasti langsung tertuju pada sosok salah satu Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno. Di Bawah Bendera Revolusi adalah buku semi biografi beliau yang berisi tentang kisah hidup dari masa kecil, remaja sampai menjabat sebagai Presiden pertama RI. Buku tersebut juga berisi pemikiran-pemikiran Soekarno, menentang sisa-sisa Imperialisme barat yang masih begitu dekat dalam kehidupan bangsa setelah dijajah oleh asing selama lebih dari 300 tahun lamanya. Khasanah ilmu yang sesungguhnya dan sebenarnya sarat oleh pelajaran yang sangat berguna untuk menumbuhkan kembali rasa nasionalisme bangsa Indonesia yang notabene, sangat dipertanyakan belakangan ini. Pandangan dan pemikiran Soekarno sangat terpengaruh oleh paham Marxisme, terdorong rasa keprihatinannya akan nasib sebagian besar rakyat Indonesia yang adalah kaum proletar dan buruh jajahan asing dan kaum kapitalis. Dalam perjalanannya, banyak lagi pengaruh-pengaruh paham Sosialis dan Komunis (Komunis sebagaimana dikatakannya dalam buku DBR (Di Bawah Bendera Revolusi) merujuk pada Komunis Sosialis yang anti Borjuis), berbuah menjadi paham Marhaenisme yang memegang dua prinsip, yaitu sosio demokrasi dan sosio nasionalisme. Marhaenisme sendiri di ambil dari nama Marhaen, seorang petani yang dijumpainya saat berada di Bandung.
Buku ini, jika boleh diibaratkan adalah PEGANGAN untuk RAKYAT INDONESIA yang benar-benar ingin membangun sebuah Negara yang mempunyai jati diri, sebagai pengingat bahwa berjuang itu tidak hanya ketika perang saja. Di Bawah Bendera Revolusi di terbitkan pertama kali pada tahun 1959, dan mengalami beberapa kali cetak di kisaran tahun 1963-1965. Dan saat ini karena kelangkaannya, keberadaan buku hasil buah pikir Presiden pertama RI ini barangkali mungkin anda juga belum sempat membacanya secara langsung.
buku ini yang sempat dilarang beredar oleh pemerintahan Suharto di jaman Orde Baru sehingga membuat buku ini demikian sulitnya dicari di pasaran, kebanyakan sebatas jadi koleksi pribadi atau inventaris di perpustakaan-perpustakaan. Kelangkaan inilah yang membuat harga nya selanggit.
HARGA BUKU DI BAWAH BENDERA REVOLUSI HANYA 700 ribu
kondisi buku mulus, Cuma ada 2 halaman yang sobek. halaman yang sobek itu berupa foto, Dijamin kondisi buku mulus seperti baru.
Ketika menyebut judul di atas, perhatian kita sudah pasti langsung tertuju pada sosok salah satu Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno. Di Bawah Bendera Revolusi adalah buku semi biografi beliau yang berisi tentang kisah hidup dari masa kecil, remaja sampai menjabat sebagai Presiden pertama RI. Buku tersebut juga berisi pemikiran-pemikiran Soekarno, menentang sisa-sisa Imperialisme barat yang masih begitu dekat dalam kehidupan bangsa setelah dijajah oleh asing selama lebih dari 300 tahun lamanya. Khasanah ilmu yang sesungguhnya dan sebenarnya sarat oleh pelajaran yang sangat berguna untuk menumbuhkan kembali rasa nasionalisme bangsa Indonesia yang notabene, sangat dipertanyakan belakangan ini. Pandangan dan pemikiran Soekarno sangat terpengaruh oleh paham Marxisme, terdorong rasa keprihatinannya akan nasib sebagian besar rakyat Indonesia yang adalah kaum proletar dan buruh jajahan asing dan kaum kapitalis. Dalam perjalanannya, banyak lagi pengaruh-pengaruh paham Sosialis dan Komunis (Komunis sebagaimana dikatakannya dalam buku DBR (Di Bawah Bendera Revolusi) merujuk pada Komunis Sosialis yang anti Borjuis), berbuah menjadi paham Marhaenisme yang memegang dua prinsip, yaitu sosio demokrasi dan sosio nasionalisme. Marhaenisme sendiri di ambil dari nama Marhaen, seorang petani yang dijumpainya saat berada di Bandung.
BalasHapusBuku ini, jika boleh diibaratkan adalah PEGANGAN untuk RAKYAT INDONESIA yang benar-benar ingin membangun sebuah Negara yang mempunyai jati diri, sebagai pengingat bahwa berjuang itu tidak hanya ketika perang saja. Di Bawah Bendera Revolusi di terbitkan pertama kali pada tahun 1959, dan mengalami beberapa kali cetak di kisaran tahun 1963-1965. Dan saat ini karena kelangkaannya, keberadaan buku hasil buah pikir Presiden pertama RI ini barangkali mungkin anda juga belum sempat membacanya secara langsung.
buku ini yang sempat dilarang beredar oleh pemerintahan Suharto di jaman Orde Baru sehingga membuat buku ini demikian sulitnya dicari di pasaran, kebanyakan sebatas jadi koleksi pribadi atau inventaris di perpustakaan-perpustakaan. Kelangkaan inilah yang membuat harga nya selanggit.
HARGA BUKU DI BAWAH BENDERA REVOLUSI HANYA 700 ribu
kondisi buku mulus, Cuma ada 2 halaman yang sobek. halaman yang sobek itu berupa foto, Dijamin kondisi buku mulus seperti baru.
tertarik???
hubungin 089-999-26-779
ditunggu teleponnya, minimal sms deh
siap kirim ke luar kota
SALAM BUDAYA