Yehezkiel (Ibrani: y'khezqe'l, יְחֶזְקֵאל, Allah menguatkan)[1] adalah salah satu nabi Yahudi yang bernubuat pada masa pembuangan sekitar tahun 593-571 SM.[2][3] Ia menegur, menasihati dan menghiburkan bangsa Israel dalam pembuangan, di mana kata-katanya ini tertulis dalam Kitab Yehezkiel, yang terdapat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[2] Yehezkiel adalah anak Busi, berasal dari keluarga imam.[1][3] Dibesarkan di Palestina, mungkin di Yerusalem, dan dibawa ke Babel pada tahun 597 SM.[3] Setelah lima tahun masa pembuangan (sekitar tahun 593 SM),[4] pada usia tiga puluh tahun ia dipanggil Allah menjadi nabi (Yehezkiel 1:1).[3] Dalam pembuangan tersebut, ia tinggal di Tel Abib di tepi sungai Kebar
Yehezkiel (Ibrani: y'khezqe'l, יְחֶזְקֵאל, Allah menguatkan)[1] adalah salah satu nabi Yahudi yang bernubuat pada masa pembuangan sekitar tahun 593-571 SM.[2][3] Ia menegur, menasihati dan menghiburkan bangsa Israel dalam pembuangan, di mana kata-katanya ini tertulis dalam Kitab Yehezkiel, yang terdapat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[2] Yehezkiel adalah anak Busi, berasal dari keluarga imam.[1][3] Dibesarkan di Palestina, mungkin di Yerusalem, dan dibawa ke Babel pada tahun 597 SM.[3] Setelah lima tahun masa pembuangan (sekitar tahun 593 SM),[4] pada usia tiga puluh tahun ia dipanggil Allah menjadi nabi (Yehezkiel 1:1).[3] Dalam pembuangan tersebut, ia tinggal di Tel Abib di tepi sungai Kebar
BalasHapusHarga hanya 1 juta
Tertarik??
Hubungin : 089-999-26-779
ditunggu teleponnya ya, minimal sms