Perjanjian-perjanjian yang terjadi selama hubungan antara Belanda dengan Kesultanan Banjarmasin telah banyak membawa perubahan. Pelan-pelan tapi pasti, wilayah-wilayah Kesultanan Banjarmasin diambil alih oleh Belanda dengan bayaran keamanan. Dalam kenyataannya, perjanjian-perjanjian yang terjadi justru semakin merubah kedudukan kesultanan secara hukum. Dalam keadaan yang sedemikian rupa itu, Pada akhirnya Kesultanan Banjarmasin harus dihapuskan oleh Hindia Belanda pada 1860.
Kesultanan Banjarmasin terletak di tepi aliran Sungai Kuin yang bermuara ke sungai besar yaitu Sungai Barito dan Sungai Martapura. Pusat pemerintahan Kesultanan Banjarmasin sendiri terletak di Banjarmasin dengan daerah kekuasaan meliputi Sungai Barito, Sungai Nagara, dan Sungai Martapura.
Ini adalah buku yang diterbitkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia tahun 1965.
Surat-surat perjanjian Kerajaan Banjarmasin ditemukan diatas tumpukan naskah-naskah yang tidak terurus dan naskah sebagian telah rusak. sehingga menimbulkan kesulitan tersendiri.
naskah perjanjian tersebut kurang dimengerti karena kurangnya Tenaga Ahli dalam penusunan daftar cetakan cetakan ilmiah.
kesukaran inilah yang membuat buku ini diberikan ke ahli untuk diteliti kembali..buku ini dikeluaran tahun 1964 namun baru diterbitkan tahun 1965.
arsip nasional menerbitkan surat perjanjian antara kesutanan banjarmasin dengan voc, inggris dan hindia belanda untuk ikut serta dalam Perjuangan penulisan Sejarah yang sebenarnya.
buku ini sanggat langka sekali..
terdapat peta kuno kerajaan Banjarmasin
menggunakan 2 bahasa yaitu bahasa Belanda "ketika arsip ditemukan" kemudian diterjemahkan oleh pemerintah indonesia menggunakan bahasa indonesia ejaan Oe
Perjanjian-perjanjian yang terjadi selama hubungan antara Belanda dengan Kesultanan Banjarmasin telah banyak membawa perubahan. Pelan-pelan tapi pasti, wilayah-wilayah Kesultanan Banjarmasin diambil alih oleh Belanda dengan bayaran keamanan. Dalam kenyataannya, perjanjian-perjanjian yang terjadi justru semakin merubah kedudukan kesultanan secara hukum. Dalam keadaan yang sedemikian rupa itu, Pada akhirnya Kesultanan Banjarmasin harus dihapuskan oleh Hindia Belanda pada 1860.
BalasHapusKesultanan Banjarmasin terletak di tepi aliran Sungai Kuin yang bermuara ke sungai besar yaitu Sungai Barito dan Sungai Martapura. Pusat pemerintahan Kesultanan Banjarmasin sendiri terletak di Banjarmasin dengan daerah kekuasaan meliputi Sungai Barito, Sungai Nagara, dan Sungai Martapura.
Ini adalah buku yang diterbitkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia tahun 1965.
Surat-surat perjanjian Kerajaan Banjarmasin ditemukan diatas tumpukan naskah-naskah yang tidak terurus dan naskah sebagian telah rusak. sehingga menimbulkan kesulitan tersendiri.
naskah perjanjian tersebut kurang dimengerti karena kurangnya Tenaga Ahli dalam penusunan daftar cetakan cetakan ilmiah.
kesukaran inilah yang membuat buku ini diberikan ke ahli untuk diteliti kembali..buku ini dikeluaran tahun 1964 namun baru diterbitkan tahun 1965.
arsip nasional menerbitkan surat perjanjian antara kesutanan banjarmasin dengan voc, inggris dan hindia belanda untuk ikut serta dalam Perjuangan penulisan Sejarah yang sebenarnya.
buku ini sanggat langka sekali..
terdapat peta kuno kerajaan Banjarmasin
menggunakan 2 bahasa yaitu bahasa Belanda "ketika arsip ditemukan" kemudian diterjemahkan oleh pemerintah indonesia menggunakan bahasa indonesia ejaan Oe
harga hanya 1.5 juta
Tertarik??
Hubungin: 089-999-26-779
ditunggu teleponnya, minimal sms deh
siap kirim ke luar kota