Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam memerintah, bersosial, berbudaya dan ber-Tuhan. Tradisi itu adalah peninggalan para pendahulunya. Begitupun keberadaan negara di Padang Pasir (Arab). Kehidupan di sana terkenal dengan kekerasan, kekolotan dan pembunuhan. Di dukung pula dengan geografis bernuansa panas dan dingin. Buku Dunia Arab karya Philip K. Hitty ini merupakan karya yang banyak diburu oleh sejarawan. Penceritaan kehidupan Bangsa Arab amat bagus. Buku ini adalah hasil dari penelitian selama sepuluh tahun di dunia Arab. Hitty mengajak pembaca untuk menelusuri jejak-jejak lampau. Dari sebelum pra-Islam hingga masa-Islam. Dalam karyanya ini, Hitty bukan hanya membahas mengenai peristiwa-peristiwa besar, seperti Perang Salib, pergantian kepemimpinan atau khalifah di masa keemasan peradaban Islam. Tetapi, hal-hal kecil namun penting, seperti: kurma di padang pasir diungkapkan secara menarik sebagai salah satu yang mempengaruhi kebudayaan Badui. Hitty mengungkapkan segala kondisi lingkungan yang mempengaruhi mental masyarakat di Arab khususnya kaum Badui. Menggali lebih jauh secara untuh bukanlah hal yang mudah, bahkan boleh dibilang sangat sulit, tetapi hal itu dilakuakan dengan cukup baik dan jelas oleh Hitty. Jazirah Arab terbagi menjadi dua: wilayah Utara dan Setalan. Penduduk kedua wilayah tersebut memiliki kebudayaan, sosial, politik, ke-Tuhanan sendiri. Penduduk wilayah Utara dikatakan masih terbelakang, dan menutup diri. Penduduk wilayah Selatan mereka yang lebih dulu maju. pengaruh kekuasaan Mesir-Romawi memberikan dampak besar kepada peradaban disana. Apalagi didukung dengan kekuasan begitu luas.
Kehidupan masyarakat asli Arab masih seperti nenek moyang mereka. Tempat tinggal berupa kemah, kehidupannya nomaden, dan otoritatif. Setiap beberapa tahun mereka harus mencari tempat untuk penghidupan clan (kelompok). Transportasi yang digunakan adalah Unta dan Kuda. Konsep ketuhanan masyarakat pra-Islam Politeisme (memiliki beberapa Tuhan). Masyaraat Badui terkadang menyembah : Unta, Padang Pasir, Matahari, Malam dan lain-lain. Mereka menganggap hal yang dapat memerikan rasa kenyaman dan penghidupan merupakan hal yang patut disembah.
Sosial-budaya, politik, dan hukum masih bersifat Petrelianisme. Kedudukan seorang perempuan sangat begitu rendah. Tidak jarang hanya dijadikan barang komoditas dan tempat pelampiasan nafsu. Seorang kepala clan (kelompok) seakan memiliki kekuatan ghaib yang tidak mendapat bantahan. Peperangan sering terjadi antar kelompok. Tidak lain adalah untuk memperluas kekuasaan dan menambah keanggotan keluarga. Semakin banyak maka semakin tidak terkalahkan. Kemunculan Islam.
Sebelum kemunculan Islam ditandai dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah pembawa wahyu Allah. Pertama kali wahyu diterimanya ketika sedang berada dalam gua Hira yang diturunkan melalui malaikat Jibril. Amanah yang diberikan untuk merubah ketauhidan di Mekkah dan perubahan sosial di Madinah.
Konsep ketauhidan di Mekkah masih menyembah berhala atau patung sebagai perwujudan dari kekuatan di luar manusia. Berhala ini, merupakan peninggalan leluhur, yang sampai pada saat itu masih dipegang teguh oleh masyarakat Arab. Kehadiran nabi Muhammad di utus untuk membumi hanguskan berhala-berhala. Agar tidak menimbulkan syirik kepada Allah. Saat pergantian konsep ketuhanan, tidak kemudian mendapat dukungan kuat dari masyarakat, akan tetapi justru mendapat tantangan keras. Dalam mendakwahkan agama Islam, Muhammad Saw. sampai harus melakukan dengan cara bersembunyi. Tetapi, cara itu masih dapat dilacak oleh kaum konservatif. Akhirnya ia hijrah ke Madinah. Masyarakat Madina, mayoritas telak memeluk : Yahudi dan Nasrani. Agama ini telah ada sebelum Islam datang. Permusuhan sering terjadi dan bahkan memakan korban. Tetapi, pada akhirnya masih dimenangkan oleh Islam. Kemudian, muncullah “Piagam Madinah”. Undang-undang ini, memberikan pengayoman kepada masyarakt Madinah. Islam tidak hanya berhenti disini. Perluasan terus berlanjut ke Spanyol. Saat itu Islam berada dibawah kekuasaan Bani Umaiyyah berpusat di Baghdad. Tiga panglima : Tharik Ibnu Malik, Thariq Ibnu Ziyad dan Musa Ibnu Nushair adalah pemimpinn ekspedisi kemiliteran. Dalam sejarah kemiliteran maka ekspedisi yang dilakukan ke negeri Sepanyol mendapat tempat yang unik dalam hal pelaksanaanya jang cecapt dan kerampungan hasilnja. Perkenalan pertama dengan negeri itu terjadi pada bulan Juli tahun 720 M, tatkala sejumlah empat ratus orang pasukan berjalan-kaki dan seratus orang pasukan berkuda, semuanja orang Barbar dari ketentaraan Musa (gubernur Afrika-Utara di bawah kekuasaan Ahulla Umaiyah), mendarat di semenanjung Tarifa yang kecil itu,yang merupakan ujung benua Eropa yang terletak paling selatan. Kemudahan Islam dalam menaklukkan juga terbantu oleh ketidak kerasan masyarakat yang mendapat represi dari pemerintahan Kristen. Rakyat dipaksa untuk menganut monofosit, jika tidak tunduk maka hukuman berat menimpa. Sosial-ekonomi banyak terjadi ketimpangan dan justru malah pengeksploitasian. Sistem pajak besar, pembagian keuntungan tidak merata.
Dalam masa ini pula, banyak karya orang-orang Muslim menyumbangkan pemikiran dan memberikan pengaruh signifikan terhadap sosial-budaya, ekonomi-politik, teologi dan hukum. Karangan-karang Muslim banyak diterjemahkan kedalam bahasa Eropa-Amerika: Ibnu Hisyam, Ibnu Al-Farabbi, Ibnu Rusyd, dan ilmuwan-ilmuwan Muslim lainnya. Zaman keemasan tersebut, sulit orang mengatakan seseorang ahli dalam satu bidang ilmu, karna hampir beberapa bidang terkuasi oleh satu orang. Kehadiran pembaharu ini semoga dapat menjadi pertimbangan dan merubah tatanan masyarakat Islam yang dulu masih bersifat Jahiliyah. Pemberian hak-hak kepada kaum tertindas: laki-laki maupun perempuan. Penyembahan dapat dibenarkan sesuai dengan syariat Islam. Para Ahli Tafsir, Ulama, dan Fiqh bisa melihat perkembangan sosial-budaya.
Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam memerintah, bersosial, berbudaya dan ber-Tuhan. Tradisi itu adalah peninggalan para pendahulunya. Begitupun keberadaan negara di Padang Pasir (Arab). Kehidupan di sana terkenal dengan kekerasan, kekolotan dan pembunuhan. Di dukung pula dengan geografis bernuansa panas dan dingin.
BalasHapusBuku Dunia Arab karya Philip K. Hitty ini merupakan karya yang banyak diburu oleh sejarawan. Penceritaan kehidupan Bangsa Arab amat bagus. Buku ini adalah hasil dari penelitian selama sepuluh tahun di dunia Arab. Hitty mengajak pembaca untuk menelusuri jejak-jejak lampau. Dari sebelum pra-Islam hingga masa-Islam.
Dalam karyanya ini, Hitty bukan hanya membahas mengenai peristiwa-peristiwa besar, seperti Perang Salib, pergantian kepemimpinan atau khalifah di masa keemasan peradaban Islam. Tetapi, hal-hal kecil namun penting, seperti: kurma di padang pasir diungkapkan secara menarik sebagai salah satu yang mempengaruhi kebudayaan Badui. Hitty mengungkapkan segala kondisi lingkungan yang mempengaruhi mental masyarakat di Arab khususnya kaum Badui. Menggali lebih jauh secara untuh bukanlah hal yang mudah, bahkan boleh dibilang sangat sulit, tetapi hal itu dilakuakan dengan cukup baik dan jelas oleh Hitty.
Jazirah Arab terbagi menjadi dua: wilayah Utara dan Setalan. Penduduk kedua wilayah tersebut memiliki kebudayaan, sosial, politik, ke-Tuhanan sendiri. Penduduk wilayah Utara dikatakan masih terbelakang, dan menutup diri. Penduduk wilayah Selatan mereka yang lebih dulu maju. pengaruh kekuasaan Mesir-Romawi memberikan dampak besar kepada peradaban disana. Apalagi didukung dengan kekuasan begitu luas.
Kehidupan masyarakat asli Arab masih seperti nenek moyang mereka. Tempat tinggal berupa kemah, kehidupannya nomaden, dan otoritatif. Setiap beberapa tahun mereka harus mencari tempat untuk penghidupan clan (kelompok). Transportasi yang digunakan adalah Unta dan Kuda. Konsep ketuhanan masyarakat pra-Islam Politeisme (memiliki beberapa Tuhan). Masyaraat Badui terkadang menyembah : Unta, Padang Pasir, Matahari, Malam dan lain-lain. Mereka menganggap hal yang dapat memerikan rasa kenyaman dan penghidupan merupakan hal yang patut disembah.
BalasHapusSosial-budaya, politik, dan hukum masih bersifat Petrelianisme. Kedudukan seorang perempuan sangat begitu rendah. Tidak jarang hanya dijadikan barang komoditas dan tempat pelampiasan nafsu. Seorang kepala clan (kelompok) seakan memiliki kekuatan ghaib yang tidak mendapat bantahan. Peperangan sering terjadi antar kelompok. Tidak lain adalah untuk memperluas kekuasaan dan menambah keanggotan keluarga. Semakin banyak maka semakin tidak terkalahkan.
Kemunculan Islam.
Sebelum kemunculan Islam ditandai dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah pembawa wahyu Allah. Pertama kali wahyu diterimanya ketika sedang berada dalam gua Hira yang diturunkan melalui malaikat Jibril. Amanah yang diberikan untuk merubah ketauhidan di Mekkah dan perubahan sosial di Madinah.
Konsep ketauhidan di Mekkah masih menyembah berhala atau patung sebagai perwujudan dari kekuatan di luar manusia. Berhala ini, merupakan peninggalan leluhur, yang sampai pada saat itu masih dipegang teguh oleh masyarakat Arab. Kehadiran nabi Muhammad di utus untuk membumi hanguskan berhala-berhala. Agar tidak menimbulkan syirik kepada Allah. Saat pergantian konsep ketuhanan, tidak kemudian mendapat dukungan kuat dari masyarakat, akan tetapi justru mendapat tantangan keras.
BalasHapusDalam mendakwahkan agama Islam, Muhammad Saw. sampai harus melakukan dengan cara bersembunyi. Tetapi, cara itu masih dapat dilacak oleh kaum konservatif. Akhirnya ia hijrah ke Madinah. Masyarakat Madina, mayoritas telak memeluk : Yahudi dan Nasrani. Agama ini telah ada sebelum Islam datang. Permusuhan sering terjadi dan bahkan memakan korban. Tetapi, pada akhirnya masih dimenangkan oleh Islam. Kemudian, muncullah “Piagam Madinah”. Undang-undang ini, memberikan pengayoman kepada masyarakt Madinah.
Islam tidak hanya berhenti disini. Perluasan terus berlanjut ke Spanyol. Saat itu Islam berada dibawah kekuasaan Bani Umaiyyah berpusat di Baghdad. Tiga panglima : Tharik Ibnu Malik, Thariq Ibnu Ziyad dan Musa Ibnu Nushair adalah pemimpinn ekspedisi kemiliteran. Dalam sejarah kemiliteran maka ekspedisi yang dilakukan ke negeri Sepanyol mendapat tempat yang unik dalam hal pelaksanaanya jang cecapt dan kerampungan hasilnja. Perkenalan pertama dengan negeri itu terjadi pada bulan Juli tahun 720 M, tatkala sejumlah empat ratus orang pasukan berjalan-kaki dan seratus orang pasukan berkuda, semuanja orang Barbar dari ketentaraan Musa (gubernur Afrika-Utara di bawah kekuasaan Ahulla Umaiyah), mendarat di semenanjung Tarifa yang kecil itu,yang merupakan ujung benua Eropa yang terletak paling selatan.
Kemudahan Islam dalam menaklukkan juga terbantu oleh ketidak kerasan masyarakat yang mendapat represi dari pemerintahan Kristen. Rakyat dipaksa untuk menganut monofosit, jika tidak tunduk maka hukuman berat menimpa. Sosial-ekonomi banyak terjadi ketimpangan dan justru malah pengeksploitasian. Sistem pajak besar, pembagian keuntungan tidak merata.
Dalam masa ini pula, banyak karya orang-orang Muslim menyumbangkan pemikiran dan memberikan pengaruh signifikan terhadap sosial-budaya, ekonomi-politik, teologi dan hukum. Karangan-karang Muslim banyak diterjemahkan kedalam bahasa Eropa-Amerika: Ibnu Hisyam, Ibnu Al-Farabbi, Ibnu Rusyd, dan ilmuwan-ilmuwan Muslim lainnya. Zaman keemasan tersebut, sulit orang mengatakan seseorang ahli dalam satu bidang ilmu, karna hampir beberapa bidang terkuasi oleh satu orang.
Kehadiran pembaharu ini semoga dapat menjadi pertimbangan dan merubah tatanan masyarakat Islam yang dulu masih bersifat Jahiliyah. Pemberian hak-hak kepada kaum tertindas: laki-laki maupun perempuan. Penyembahan dapat dibenarkan sesuai dengan syariat Islam. Para Ahli Tafsir, Ulama, dan Fiqh bisa melihat perkembangan sosial-budaya.
Harga buku ini hanya 300 ribu
tertarik??
Hubungin: 089-999-26-779
ditunggu teleponnya, minimal sms deh
siap kirim ke luar kota