Kepolisian modern Hindia Belanda, yang dibentuk antara 1897-1920, lahir dari ketakutan sekaligus kepedulian penguasa Eropa terhadap rakyat negeri jajahannya. Penguasa kolonial mengelola negara dengan menggunakan kekerasan, namun sekaligus ingin pula menikmati dukungan rakyat.
Akibatnya, kepolisian Hindia Belanda, yang beranggotakan 96 persen polisi berdarah pribumi, harus mengemban tugas ganda yang sulit: sebagai penjaga keamanan dan ketertiban sekaligus sebagai pekerja sosial. Di satu sisi, polisi diwajibkan menjaga dan menegakkan wibawa negara, yang seringkali memicu perlawanan rakyat, namun di sisi lain, ia harus pula memenuhi kebutuhan masyarakat akan jaminan keamanan, hal yang justru menuntut adanya kerja sama dengan masyarakat.
Ini adalah buku sejarah kepolisian zaman Hindia Belanda, yang merupakan cikal bakal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kini.
Kepolisian modern Hindia Belanda, yang dibentuk antara 1897-1920, lahir dari ketakutan sekaligus kepedulian penguasa Eropa terhadap rakyat negeri jajahannya. Penguasa kolonial mengelola negara dengan menggunakan kekerasan, namun sekaligus ingin pula menikmati dukungan rakyat.
BalasHapusAkibatnya, kepolisian Hindia Belanda, yang beranggotakan 96 persen polisi berdarah pribumi, harus mengemban tugas ganda yang sulit: sebagai penjaga keamanan dan ketertiban sekaligus sebagai pekerja sosial. Di satu sisi, polisi diwajibkan menjaga dan menegakkan wibawa negara, yang seringkali memicu perlawanan rakyat, namun di sisi lain, ia harus pula memenuhi kebutuhan masyarakat akan jaminan keamanan, hal yang justru menuntut adanya kerja sama dengan masyarakat.
Ini adalah buku sejarah kepolisian zaman Hindia Belanda, yang merupakan cikal bakal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kini.
harga buku ini hanya 150 ribu
Tertarik???
Hubungin: 089-999-26-779
ditunggu Teleponnya, minimal sms deh
siap kirim ke luar kota