Jumat, 24 Juli 2020

BUKU SARINAH KARYA IR SOEKARNO "LANGKA"

1 komentar:

  1. Ada satu sosok wanita yang paling dihormati Soekarno semasa hidupnya. Bukan ibunya, bukan satu dari sembilan istrinya, bukan pula para negarawan wanita yang kesohor. Soekarno sangat menghormati Sarinah. Wanita desa yang menjadi pengasuhnya saat kecil.

    Sarinah bukan siapa-siapa. Dia hanya wanita desa yang ikut menumpang pada pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Sarinah tidak digaji, atau dibayar. Dia tinggal dan ikut makan di rumah keluarga itu dan membantu mengasuh Soekarno kecil.

    Soekarno kecil sangat dekat dengan Sarinah. Mungkin Soekarno lebih dekat pada Sarinah daripada ibunya sendiri.

    Sarinah menemani Soekarno kecil bermain, makan dan tidur. Dia menceritakan dongeng pada Soekarno sebelum tidur. Soekarno mengaku dari Sarinah pula dirinya diajari mencintai rakyat kecil.

    "Karno, pertama engkau harus mencintai ibumu. Kemudian, kamu harus mencintai rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia umumnya." Itu kata-kata Sarinah yang terus diulang-ulang dan mengisi hati dan pikiran Soekarno muda.

    Setelah kemerdekaan, Soekarno memberikan kursus pada wanita. Soekarno mengajarkan peran wanita dalam berjuang dan berpolitik. Soekarno mengajarkan menjadi wanita bukan berarti harus selalu berada di belakang wanita.

    Kumpulan materi soal kursus ini akhirnya dibukukan. Soekarno memberi judul buku ini 'Sarinah, kewadjiban wanita dalam perdjoeangan Repoeblik Indonesia'. Buku ini ditulis tahun 1963 dan diterbitkan Panitia Penerbit Buku-buku Karangan Presiden Soekarno, isinya 329 halaman.

    "Apa sebab saya namakan kitab ini Sarinah? Saya namakan Kitab ini Sarinah sebagai tanda terimakasih saya kepada pengasuh saya ketika saya masih kanak-kanak. Pengasuh saya itu bernama Sarinah. Dia mbok saya. Dia membantu ibu saya, dari dia saya menerima banyak rasa cinta, dan rasa kasih."

    "Dari dia, saya mendapat banyak pelajaran mencintai orang kecil. Dia sendiri pun orang kecil. Tetapi budinya selalu besar."

    "Moga-moga Tuhan membalas kebaikan Sarinah."

    Demikian tulisan Soekarno dalam kata pengantar buku itu. Kenapa dia tidak memberi judul buku itu Ida Ayu Nyoman Rai, ibunya? Atau Oetari, istri pertamanya? Atau Inggit Garnasih, yang banyak membantunya melewati masa-masa sulit di pembuangan? Atau Fatmawati? Mungkin bagi Soekarno tidak ada yang sehebat Sarinah.

    Soekarno pun kemudian memberi nama toko serba ada pertama di Indonesia dengan nama Sarinah. Begitu hormatnya Soekarno pada sosok wanita pengasuh tersebut.

    Hingga akhir hayatnya, tak ada wanita yang mendapat penghormatan seperti itu dari sang putera fajar.


    buku ini sering menjadi bahan Referensi terhadap wanita di indonesia.. buku ini karangan Ir soekarno langsung.

    buku ini dibuat tahun 1963 cetakan ke tiga. usia buku ini sudah 53 tahun.

    harga hanya 350 ribu.

    Tertarik?

    hubungin: 089-999-26-779

    ditunggu teleponnya, minimal sms deh

    wajib punya yah wanita indonesia

    BalasHapus