Rabu, 13 September 2017

LUKISAN DAN PATUNG KOLEKSI BUNG KARNO "SUPER LANGKA"

2 komentar:

  1. Liputan6.com, Jakarta - Buku-buku langka seputar koleksi karya seni Istana Kepresidenan diulas mendalam melalui layanan tur pameran yang dibuka secara cuma-cuma bagi masyarakat.

    Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan Pameran Karya Seni Istana Kepresidenan yang saat ini masih berlangsung di Galeri Nasional Jakarta tak hanya menyajikan sejumlah koleksi lukisan Istana Kepresidenan semata.

    "Buku-buku penting dan langka yang menyajikan informasi seputar Istana Kepresidenan beserta koleksi karya seninya turut dipamerkan," kata Bey Machmudin, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (13/8/2016).

    Buku-buku yang dipamerkan tersebut secara garis besar dapat digolongkan ke dalam dua jenis. Pertama, buku-buku yang diterbitkan pada era Presiden Soekarno yang berisi daftar lukisan dan benda seni koleksinya.


    Semua buku langka dan informatif tersebut akan dibuka dan diulas secara khusus melalui layanan tur pameran yang berlangsung tiap hari Minggu dalam dua sesi pelaksanaan.

    Layanan tur yang digelar di Galeri Nasional Jakarta akan diberikan setiap Hari Minggu selama pameran berlangsung dan terbuka bagi masyarakat umum tanpa dikenakan pungutan biaya.

    "Tur yang berdurasi sekitar 1,5 jam di setiap sesinya ini akan digelar dalam 2 sesi di tiap pelaksanaannya, yakni pada pukul 10.00-11.30 WIB dan 13.30-15.00 WIB," sebut Bey.

    Adapun sejumlah buku yang dipamerkan adalah:

    Lukisan Koleksi Ir. Dr. Soekarno, kompilasi Dullah, Penerbit: Pustaka Rakjat Peking, Tiongkok, edisi 1-2, 1956 (Koleksi Museum Dullah),

    Lukisan dan Patung Koleksi Ir. Dr. Soekarno, Presiden Republik Indonesia, kompilasi Lee Man Fong, Penerbit: PT. Topan Tiongkok, Jepang, edisi 1-5, 1964 (Koleksi Museum Dullah),

    Lukisan Koleksi Ir. Dr. Soekarno, kompilasi Dullah, Penerbit: Pustaka Rakjat Peking, Tiongkok, edisi 1-4, 1956. Bertanda tangan asli Presiden Soekarno (Koleksi Museum Dullah).

    Ukiran-ukiran Rakjat Indonesia, kompilasi Dullah, Penerbit: Pustaka Rakjat Peking, Tiongkok, 1 edisi, 1961 (Koleksi Mikke Susanto)

    Puri Bhakti Renatama, Museum Istana Kepresidenan Indonesia, Penerbit: Istana Kepresidenan RI, Jakarta, 1978 (Koleksi Mikke Susanto),

    Istana Presiden Republik Indonesia, Penerbit: Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta, 1979 (Koleksi Mikke Susanto).

    Buku berjudul Presiden Republik Indonesia 1945-2014, Penerbit: Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Republik Indonesia, 2014 (Koleksi Mikke Susanto)

    Rumah Bangsa: Istana-istana Kepresidenan Republik Indonesia dan Koleksi Benda Seni, Penulis: Bondan Winarno & Agus Dermawan T., Penerbit: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, 2004 (Koleksi Sekretariat Negara).

    Istana-istana Kepresidenan di Indonesia: Peninggalan Sejarah & Budaya, Penulis: Asti Kleinsteuber, Penerbit: Genta Kreasi Nusantara, 2010,

    sejumlah booklet Istana-istana Presiden di Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Cipanas, dan Tampaksiring (Koleksi Sekretariat Negara)

    17/71: Goresan Juang Kemerdekaan - Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia, Penulis Mikke Susanto & Agus Dermawan T., Penerbit: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta, 2016. Bertanda tangan asli Presiden Joko Widodo (Koleksi Kementerian Sekretariat Negara).

    SUMBER : http://news.liputan6.com/read/2576630/galeri-nasional-pamerkan-buku-langka-istana-kepresidenan

    baca tuh BUKU INI SIMPANAN MUSEUM DULLAH..

    HARGA CUMA 1 JUTA PER SATU BUKU. SARAN SAYA AMBIL KEDUANYA...

    TERTARIK???

    HUBUNGIN: 089-999-26-779

    DITUNGGU TELEPONNYA, MINIMAL SMS DEH

    BalasHapus
  2. Lee Man Fong (1913-1988) adalah seorang pelukis Indonesia yang dilahirkan di Tiongkok. Ia dibesarkan dan mendapatkan pendidikannya di Singapura. Di sana ia belajar melukis dengan seorang pelukis Lingnan, dan belakangan dengan seorang guru yang mengajarkannya lukisan minyak. Pada tahun 1933 ia pergi ke Indonesia dan tinggal di sana selama 33 tahun. Pada masa Perang Dunia II ia ditawan Jepang, dan setelah Indonesia merdeka, ia menjadi pelukis istana Presiden Soekarno dan menjadi warga negara Indonesia. Lukisan-lukisan Lee Man Fong diakui sebagai perintis pelukis Asia Tenggara. Pada Tahun 1964 ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk membuat buku yang berjudul "Lukisan-Lukisan dan Patung dari Koleksi Presiden Soekarno dari Republik Indonesia" buku ini berisi seluruh karya-karya seni yang dimiliki Presiden Soekarno dan semuanya berjumlah 5 Volume.

    Pada tahun 1966, karena kekacauan politik di Indonesia, Lee Man Fong hijrah ke Singapura dan lama menetap di sana, sehingga ia bahkan dianggap sebagai pelukis Singapura. Tahun 1988 ia meninggal di Puncak, Jawa Barat, karena sakit.

    Ini adalah buku Karya LEE MANG FONG YANG DITUNJUK LANGSUNG OLEH PRESIDENT SOEKARNO untuk mengabadikan lukisan Ir Soekarno... buku ini SUPER LANGKA.. DICETAK TERBATAS... Biasanya yang memiliki hanya kolektor.

    buku ini edisi ke 4.. saya hanya ada 2 buku saja dengan edisi yang sama yaitu 4.

    harga 1 buku ini hanya 1 juta...

    ambil keduanya saja... mumpung masih ada.

    BalasHapus