Risalah ini ditulis ketika Bung Karno ber istirahat di suatu tempat di pegunungan Selatan Bandung (Pengalengan) pada bulan Maret th. 1933. Buah pikiran dari Bung Karno yang di tulis pada Jaman Hindia Belanda, untuk mencari jalan bagaimana Mentjapai Indonesia agar bisa Merdeka.
Persidangan Landraad yang kemudian mencuatkan pledoi “Indonesia Menggugat”, berujung pada dijebloskannya Bung Karno (dan teman-teman aktivis PNI lain) ke penjara Sukamiskin. Dalam suatu kisah, Bung Karno menceritakan, betapa pemerintahan kolonial Belanda tidak membedakan antara tahanan politik dan bromocorah.
Walhasil, Bung Karno pun mendekam bersama para pencuri, pemerkosa, hingga para koruptor. Di dalamnya, bercampur aduk, antara narapidana berkulit sawo matang dan berkulit bule. Jerajak besi adalah sebuah konsekuensi perjuangan yang telah tertanam di benak Sukarno, bahkan jauh sebelum ia “dilirik” Belanda.
Ia telah menyaksikan, betapa sang guru, HOS Cokroaminoto, dengan Sarekat Islam-nya, juga beberapa kali harus mendekam di penjara. Karena itu, sepengap dan segelap apa pun ruang penjara, tak pernah menggelapkan hati dan pikiran Bung Karno. Syahdan, ketika ia bebas, yang terlintas di benaknya adalah, “Lanjutkan perjuangan!”.
Ini adalah KARYA TULIS IR SOEKARNO LANGSUNG... bagi yang rindu akan sosok soekarno wajib memiliki buku ini...
Risalah ini ditulis ketika Bung Karno ber istirahat di suatu tempat
BalasHapusdi pegunungan Selatan Bandung (Pengalengan) pada bulan Maret th. 1933.
Buah pikiran dari Bung Karno yang di tulis pada Jaman Hindia Belanda,
untuk mencari jalan bagaimana Mentjapai Indonesia agar bisa Merdeka.
Persidangan Landraad yang kemudian mencuatkan pledoi “Indonesia Menggugat”, berujung pada dijebloskannya Bung Karno (dan teman-teman aktivis PNI lain) ke penjara Sukamiskin. Dalam suatu kisah, Bung Karno menceritakan, betapa pemerintahan kolonial Belanda tidak membedakan antara tahanan politik dan bromocorah.
Walhasil, Bung Karno pun mendekam bersama para pencuri, pemerkosa, hingga para koruptor. Di dalamnya, bercampur aduk, antara narapidana berkulit sawo matang dan berkulit bule. Jerajak besi adalah sebuah konsekuensi perjuangan yang telah tertanam di benak Sukarno, bahkan jauh sebelum ia “dilirik” Belanda.
Ia telah menyaksikan, betapa sang guru, HOS Cokroaminoto, dengan Sarekat Islam-nya, juga beberapa kali harus mendekam di penjara. Karena itu, sepengap dan segelap apa pun ruang penjara, tak pernah menggelapkan hati dan pikiran Bung Karno. Syahdan, ketika ia bebas, yang terlintas di benaknya adalah, “Lanjutkan perjuangan!”.
Ini adalah KARYA TULIS IR SOEKARNO LANGSUNG... bagi yang rindu akan sosok soekarno wajib memiliki buku ini...
harga buku langka ini hanya 300 ribu rupiah
TERTARIK???
HUBUNGIN: 089-999-26-779
DITUNGGU TELEPONNYA, MINIMAL SMS DEH
SIAP KIRIM KE LUAR KOTA