MARI NYANYIKAN LAGU INI UNTUK MENGENANG JASA-JASA BELIAU UTK KESETARAAN WANITA AGAR SAMA DENGAN PRIA.
walaupun Beliau sudah Tiada namun jasanya selalu dikenang di hati kita.. I LOVE RADEN AJENG KARTINI UNTUK INDONESIA
ibu kita Kartini, putri sejati putri Indonesia, harum namanya
ibu kita Kartini, pendekar bangsa pendekar kaumnya untuk merdeka
wahai ibu kita Kartini putri yang mulia sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia wahai ibu kita kartini putri yang mulia sungguh besar cita-citanya bagi indonesia
Siapa yang tidak mengenal Raden Ajeng(R.A.) Kartini? Hampir seluruh anak negeri mengenalnya, mengahafal lagu yang diciptakan khusus untuknya, lalu menyanyikannya pada setiap tanggal 21 April yang kita dedikasikan sebagai Hari Kartini. Terutama untuk kaum perempuan di Indonesia, sosok R.A. Kartini adalah sosok wanita Indonesia simbol emansipasi yang memperjuangkan persamaan hak dan derajat kaum hawa terhadap kaum adam. Dalam balutan suasana feodal bangsawan Jawa awal abad ke-20 yang cenderung menomor-duakan peranan wanita, Kartini muncul dengan berbagai pemikiran cerdas dan brilian yang terlihat dalam setiap tulisan dalam surat-suratnya. Bayangkan, ketika pada akhir abad ke-19 sebagian besar masyarakat Indonesia masih dalam keadaan buta huruf, muncullah seorang wanita bernama Kartini yang begitu piawai dalam merangkai pemikirannya dalam kata-kata. Pemikirannya tentang peranan perempuan dalam keluarga dan masyarakat, kegelisahannya tentang agama, dan sikapnya yang emoh terhadap budaya feodal tergambar jelas pada setiap tulisan Kartini dalam surat-suratnya.
Surat-surat Kartini untuk pertama kali diterbitkan pada tahun 1911 di Semarang, Surabaya, dan Den Haag atas prakarsa Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, Mr. Jacques Henry Abendanon. Surat-surat itu diterbitkan dengan judul “Door Duisternis tot Licht: Gedachten Over en Voor Het Javaansche Volk van Raden Ajeng Kartini” oleh penerbit G.C.T. van Dorp & Co. Buku Kartini yang pertama ini tidak hanya memuat surat-surat Kartini yang diterima oleh keluarga Abendanon saja, tetapi ada juga beberapa surat yang ditujukan untuk sahabat sang penulis. Secara keseluruhan Door Duisternis tot Licht yang berarti “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”hanya memuat 100 surat saja dan 53 surat diantaranya adalah surat Kartini yang ditujukan untuk keluarga Abendanon.
Karena menggunakan bahasa Belanda, maka surat-surat itu hanya dibaca oleh kalangan terbatas saja, yaitu kalangan priyayi dan bangsa Belanda. Meskipun demikian pencetakan pertama itu dapat dikatakan berhasil, karena dalam waktu dua tahun buku itu dicetak dua kali sejumlah 8000 eksemplar! Dari keuntungan penjualan buku tersebut dibentuklah organisasi Kartinifonds di Den Hag, yang bertujuan untuk mendirikan sekolah atau membantu pendidikan kaum perempuan sebagaimana dicita-citakan Kartini. Maka pada tahun 1913 di Semarang didirikanlah sekolah Kartini yang pertama, dan menyusul kemudian pendirian beberapa sekolah serupa di beberapa tempat di Jawa yang terus dibina oleh perhimpunan Sekolah Kartini (Kartini Schoolvereniging).
Membaca Habis Gelap Terbitlah Terang berarti membaca kegelisahan seorang Kartini yang ditakdirkan sebagai single-fighter yang jauh dari gegap gempita dunia pujian dalam perjuangan. Ia akhirnya mati muda, hanya selang empat setelah melahirkan anak pertamanya pada tahun 1904, usianya baru 25 tahun
INI ADALAH BUKU ASLI YANG BERTULISKAN KEGELISAHAN RA KARTINI UNTUK KESETARAAN WANITA DENGAN PRIA.
BUKU INI ADALAH CETAKAN PERTAMA KALI YANG DULU HANYA DIBACA OLEH KAUM BANGSAWAN INDONESIA ATAUPUN KALANGAN BANGSA BELANDA, SEBAB MENGGUNAKAN BAHASA BELANDA. DAN PADA SAAT ITU YANG MENGERTI BAHASA BELANDA MASIH SEDIKIT, DAN UMUMNYA PENDIDIKAN TERBATAS.
INILAH PERSEMBAHAN TERBAIK SAYA UNTUK DUNIA BARANG ANTIK!!!! KALAU ANDA MENEMUKAN CETAKAN BAHASA MELAYU MASIH BISA DITEMUI, NAMUN YANG BENAR-BENAR CETAKAN ASLI PERTAMA KALI RA KARTINI TULIS SURAT MENGGUNAKAN BAHASA BELANDA SANGGAT LANGKA!
BAYANGKAN USIA BUKU INI SUDAH 104 TAHUN.. SUDAH 1 ABAD LEBIH!
BUKU INI MASIH TERAWAT HANYA ADA 1 HALAMAN YANG LEPAS SAJA.. SELEBIHNYA BAGUS...
COCOK UNTUK DIJADIKAN INVESTASI, PAJANGAN DI MUSEUM, DLL.
MARI NYANYIKAN LAGU INI UNTUK MENGENANG JASA-JASA BELIAU UTK KESETARAAN WANITA AGAR SAMA DENGAN PRIA.
BalasHapuswalaupun Beliau sudah Tiada namun jasanya selalu dikenang di hati kita.. I LOVE RADEN AJENG KARTINI UNTUK INDONESIA
ibu kita Kartini, putri sejati
putri Indonesia, harum namanya
ibu kita Kartini, pendekar bangsa
pendekar kaumnya untuk merdeka
wahai ibu kita Kartini
putri yang mulia
sungguh besar cita-citanya
bagi Indonesia
wahai ibu kita kartini
putri yang mulia
sungguh besar cita-citanya bagi indonesia
Siapa yang tidak mengenal Raden Ajeng(R.A.) Kartini? Hampir seluruh anak negeri mengenalnya, mengahafal lagu yang diciptakan khusus untuknya, lalu menyanyikannya pada setiap tanggal 21 April yang kita dedikasikan sebagai Hari Kartini. Terutama untuk kaum perempuan di Indonesia, sosok R.A. Kartini adalah sosok wanita Indonesia simbol emansipasi yang memperjuangkan persamaan hak dan derajat kaum hawa terhadap kaum adam. Dalam balutan suasana feodal bangsawan Jawa awal abad ke-20 yang cenderung menomor-duakan peranan wanita, Kartini muncul dengan berbagai pemikiran cerdas dan brilian yang terlihat dalam setiap tulisan dalam surat-suratnya. Bayangkan, ketika pada akhir abad ke-19 sebagian besar masyarakat Indonesia masih dalam keadaan buta huruf, muncullah seorang wanita bernama Kartini yang begitu piawai dalam merangkai pemikirannya dalam kata-kata. Pemikirannya tentang peranan perempuan dalam keluarga dan masyarakat, kegelisahannya tentang agama, dan sikapnya yang emoh terhadap budaya feodal tergambar jelas pada setiap tulisan Kartini dalam surat-suratnya.
BalasHapusSurat-surat Kartini untuk pertama kali diterbitkan pada tahun 1911 di Semarang, Surabaya, dan Den Haag atas prakarsa Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, Mr. Jacques Henry Abendanon. Surat-surat itu diterbitkan dengan judul “Door Duisternis tot Licht: Gedachten Over en Voor Het Javaansche Volk van Raden Ajeng Kartini” oleh penerbit G.C.T. van Dorp & Co. Buku Kartini yang pertama ini tidak hanya memuat surat-surat Kartini yang diterima oleh keluarga Abendanon saja, tetapi ada juga beberapa surat yang ditujukan untuk sahabat sang penulis. Secara keseluruhan Door Duisternis tot Licht yang berarti “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”hanya memuat 100 surat saja dan 53 surat diantaranya adalah surat Kartini yang ditujukan untuk keluarga Abendanon.
Karena menggunakan bahasa Belanda, maka surat-surat itu hanya dibaca oleh kalangan terbatas saja, yaitu kalangan priyayi dan bangsa Belanda. Meskipun demikian pencetakan pertama itu dapat dikatakan berhasil, karena dalam waktu dua tahun buku itu dicetak dua kali sejumlah 8000 eksemplar! Dari keuntungan penjualan buku tersebut dibentuklah organisasi Kartinifonds di Den Hag, yang bertujuan untuk mendirikan sekolah atau membantu pendidikan kaum perempuan sebagaimana dicita-citakan Kartini. Maka pada tahun 1913 di Semarang didirikanlah sekolah Kartini yang pertama, dan menyusul kemudian pendirian beberapa sekolah serupa di beberapa tempat di Jawa yang terus dibina oleh perhimpunan Sekolah Kartini (Kartini Schoolvereniging).
Membaca Habis Gelap Terbitlah Terang berarti membaca kegelisahan seorang Kartini yang ditakdirkan sebagai single-fighter yang jauh dari gegap gempita dunia pujian dalam perjuangan. Ia akhirnya mati muda, hanya selang empat setelah melahirkan anak pertamanya pada tahun 1904, usianya baru 25 tahun
INI ADALAH BUKU ASLI YANG BERTULISKAN KEGELISAHAN RA KARTINI UNTUK KESETARAAN WANITA DENGAN PRIA.
BalasHapusBUKU INI ADALAH CETAKAN PERTAMA KALI YANG DULU HANYA DIBACA OLEH KAUM BANGSAWAN INDONESIA ATAUPUN KALANGAN BANGSA BELANDA, SEBAB MENGGUNAKAN BAHASA BELANDA. DAN PADA SAAT ITU YANG MENGERTI BAHASA BELANDA MASIH SEDIKIT, DAN UMUMNYA PENDIDIKAN TERBATAS.
INILAH PERSEMBAHAN TERBAIK SAYA UNTUK DUNIA BARANG ANTIK!!!! KALAU ANDA MENEMUKAN CETAKAN BAHASA MELAYU MASIH BISA DITEMUI, NAMUN YANG BENAR-BENAR CETAKAN ASLI PERTAMA KALI RA KARTINI TULIS SURAT MENGGUNAKAN BAHASA BELANDA SANGGAT LANGKA!
BAYANGKAN USIA BUKU INI SUDAH 104 TAHUN.. SUDAH 1 ABAD LEBIH!
BUKU INI MASIH TERAWAT HANYA ADA 1 HALAMAN YANG LEPAS SAJA.. SELEBIHNYA BAGUS...
COCOK UNTUK DIJADIKAN INVESTASI, PAJANGAN DI MUSEUM, DLL.
HARGA HANYA 2.7 JUTA
TERTARIK????
HUBUNGIN: 089-999-26-779
DITUNGGU TELEPONNYA, MINIMAL SMS DEH
SIAP KIRIM KE LUAR KOTA
SALAM BUDAYA...